Story Telling Adalah Jenis Artikel Kreatif, Begini Cara Membuatnya

Story Telling Adalah Jenis Artikel Kreatif, Begini Cara Membuatnya

Kalau ada yang bertanya tulisan apa yang pembuatannya paling mudah? Jawabannya adalah story telling. Kenapa? Karena mendapatkan ide dan bahan untuk cerita sangatlah mudah. Terutama bagi penulis pemula. Karena story telling adalah menulis artikel dengan cara bercerita.

Mendapatkan bahan cerita ini bisa kapanpun dan dimanapun. Misalnya ketika anda sedang menonton televisi, saat jalan-jalan, saat olah raga, menemani pasangan berbelanja dan momong anak. Atau kegiatan lain yang jika Anda membagikannya dalam bentuk tulisan dapat menarik perhatian pembaca.

Sekilas menulis artikel story telling terlihat mudah. Namun nyatanya tidak semua orang bisa menuliskannya dengan mudah.

Dari berbagai pengamatan, kebanyakan para penulis pemula kurang bisa memahami betul arti story telling adalah bercerita tentang pengalaman. Mereka tidak bisa membawa ceritanya dengan baik. Cenderung melompat-lompat. Membuat pembaca merasa bosan dan gagal paham lalu bertanya, apa maksud dari tulisan ini?

4 Langkah Mudah Membuat Artikel Story Telling

Setelah anda mengetahui apa itu story telling dan kendala yang para penulis pemula sering menghadapinya. Sekarang waktunya mengetahui. Bagaimana cara membuat story telling yang baik. Sekali lagi, menulis artikel story telling itu mudah. Asal Anda tahu 4 teknik dasar berikut ini :

  1. Prolog

Untuk menghindari cerita yang melompat-lompat dan tidak fokus, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menulis perkenalan. Maksud perkenalan di sini bukan harus menjelaskan siapa anda sebagai penulis. Tapi prolog agar cerita tidak terkesan tiba-tiba.

Pembaca akan dengan mudah memahami perjalanan cerita tanpa harus merasa lelah. Karena mengikuti penjelasan yang melompat-lompat dulu.

Tulis dengan kalimat padat, singkat dengan batasan yang membuat pembaca penasaran. Karena dengan rasa penasaranlah pembaca bersedia membaca hingga akhir.

  1. Konflik

Haruskah ada konflik? Jelas harus. Karena konflik inilah yang justru sebagai hidangan utama bagi pembaca. Konflik adalah permasalahan utama yang harus penulis hadapi. Jika anda ingin mereview sebuah produk, tempatkan permasalahan yang Anda alami sebelum menggunakan produk tersebut.

Ungkap konflik dengan lugas dan tegas. Dengan cara seperti ini, rasa penasaran akan membawa pembaca kembali untuk membaca cerita selanjutnya.

Peletakkan konflik biasanya pada tengah cerita. Setelah prolog dan sebelum penyelesaian masalah atau solusi. Tapi tak jarang juga konflik justru muncul di bagian awal. Dengan alasan agar pembaca lebih penasaran.

Tidak masalah. Selama pembaca masih bisa mengikuti cerita dengan runut, menempatkan konflik di awal cerita tetap sah-sah saja.

  1. Penyelesaian Masalah atau Solusi

Setelah konflik, bukan berarti cerita berakhir begitu saja. Harus ada solusi atau langkah apa yang penulis lakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada bagian konflik.

Kembali ke contoh awal. Jika anda akan mereview sebuah produk, maka solusi atau penyelesaian masalahnya adalah dengan produk tersebut.

Pada solusi inilah yang membedakan story telling dengan curhatan. Karena tanpa ada solusi, bukan lagi tulisan story telling. Melainkan hanya sebatas curhatan biasa saja.

  1. Kesimpulan

Selalu ada hikmah pada setiap masalah. Penulisan hikmah ini nantinya ada pada bagian akhir atau kesimpulan. Kira-kira hikmah apa yang bisa pembaca ambil dari cerita yang anda tulis. Dengan begitu penulis bisa menjelaskan kesimpulan dengan baik. Termasuk ketika menulis review produkĀ jualan Anda nantinya.

Katakan pada pembaca bahwa ternyata produk ini mampu menyelesaikan masalah yang Anda hadapi selama ini. Ternyata hidup itu mudah hanya dengan satu alat ini. Atau kalimat apapun yang membuat pembaca memahami dengan baik keseluruhan cerita.

Bagaimana? Menulis story telling ternyata mudah, bukan? Karena story telling adalah salah satu tulisan konten yang paling banyak penggemarnya. Maka website yang membuat lalu membagikannya di media sosial biasanya akan ramai.

Akan tetapi, sebagaimana tulisan konten website lain. Konten story telling tidak boleh terlepas dari cara pembuatan artikel konten website untuk memudahkan pembaca memahaminya.

Dengan mengikuti cara penulisan yang benar, artikel konten bentuk ini tidak hanya dapat membuat audiens merasa dekat. Namun juga dapat perform dalam optimasi SEO. Serta meningkatkan penjualan dari peningkatan traffic yang besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *